Wednesday, February 22, 2012

Hari Kamis yang Manis dan Penuh Tangis.

Hari Kamis tanggal 4 Februari 2010

Hari ini hari terakhir UAS, hari yang sangat kutunggu-tunggu, karena usai UAS ini aku bisa bernafas lega dan bisa refreshing. Metodologi Penelitian??? Hmm…ujian ini cukup sulit, aku sampai menghabiskan 3 lembar folio untuk mengisi jawaban, dan itupun sepertinya belum maksimal. Huft. Tapi aku sudah bilang ke bu kurnia, “bu, maaf itulah kemampuan ismi”. Ibu koernia hanya membalas dengan senyuman saja. Ku ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada beliau, atas ilmu dan kesabarannya selama ini. Semoga Allah membalas kebaikannya,Amin.
Ku pikir hari ini akan berakhir dengan sempurna, teman-teman dikelas akan saling mengucapkan kata semangat dan selamat kerja praktek. Ya hari senin kami akan mulai terjun ke dunia kerja nyata. Tapi kami juga menyadari ini adalah hari terakhir kami duduk di kursi hijau itu. Setelah ujian ku rasa akan ada acara makan-makan atau acara senang-senang lainnya bersama kawan-kawan sekelas tersayang, tapi ternyata sebuah pengumuman membuat semua imajinasi dan angan-anganku kabur begitu saja.

Pengumuman daftar pembimbing yang selama ini dinanti-nanti oleh semua mahasiswa tingkat tiga. Ya itu lah yang membuat gempar pagi tadi. Hiruk pikuk diwarnai oleh anak-anak sekelas yang sedang melihat pembimbing masing-masing. Ada yang berteriak karena senang sambil mengucap syukur Alhamdullillah, dan banyak pula yang berkeluh-kesah karena mendapat pembimbing yang tidak sesuai ‘keinginan’… (T-T) aku hanya bisa menatap tajam kertas-kertas yang tertempel di mading tersebut. Mencari dan mencari nama ku di atas sana. Cukup lama…lama…dan lama… akhirnya aku menemukan namaku di baris paling bawah pada kertas kedua dari atas. Ya namaku Ismiati dengan nim 07701013 dan judul TA pengaruh music pengiring terhadap semangat kerja karyawan di PT Rabbani, nama pembimbing M. RAHARSO.

Bugh!!! Mungkin itu bisa menggambarkan kondisi jantung ku waktu itu. Ku hanya bisa melihat dan sedikit terpaku dengan mata yang tertuju pada nama dosen itu. Ku coba mengingat-ngingat apakah aku pernah mengajukan nama dosen tersebut sebagai impian dosen pembimbingku, ternyata tidak. Aku bingung dan hampir frustasi, pertanyaan ‘mengapa’ muncul di benakku, dan ekspresi yang muncul saat itu, aku hanya tersenyum. ^-^ tapi sepertinya bukan senyum seperti itu yang aku tunjukkan. Melainkan senyuman dengan arti lain yang aku pun tak tahu kenapa. Mungkin ekspresi itu aku buat untuk bisa menenangkan orang lain dan tentunya diri sendiri. Ku ingin orang melihat bahwa aku baik-baik saja. Tapi sebenarnya jauh dilubuk hatiku, aku sangat benar-benar ada di dalam kekecewaan. Ku melihat kea rah nama lain, teman kosanku Nunung Nurhaeni, dia mendapat dosen pembimbing yang diinginkannya yaitu Sri Raharso.  Syukurlah, berarti tindakan menyerobot ku waktu itu memang tidak membawa hasil. Dan itu memang sangat licik menurutku, itu tindakan terbodoh yang pernah ku lakukan kepada temanku sendiri. Itu sangat menunjukkan ke egoisan ku sendiri. Sungguh aku menyesal, ya Allah apakah karena itu?. Ya sudahlah mungkin itu memang sudah menjadi rezeki untuk Si Nunung. Aku sempat kesal sebenarnya. Tapi aku memang tak punya kuasa untuk mengubahnya, aku memang lebih awal dari dia dan aku juga mengajukan pa Sri Raharso, tapi kenapa meleset jadi M. Raharso. Bingung dan sedikit nyengir sayah…ah.

Ternyata yang senasib dengan ku bukan aku saja, Diana dan Epa. Mereka mendapatkan dosen pembimbing di luar dugaan mereka pula, Diana mendapatkan Pa Harmon Chaniago sebagai pembimbingnya dan Epa mendapatkan Ibu Ermina. Kekecewaan pun muncul pada ekspresi wajah mereka, walaupun salah satu nya tidak terlalu signifikan, Diana, ya dia memang mempunyai prinsip “siapapun pembimbingnya, yang penting kan ya TA  kitanya” begitu katanya. Epa, aku khawatir dengannya.

Pengumuman nilai Manjas
Manjas? Pa Raharso dong, ya betul betul betul.  temanku berkata bahwa aku mendapat nilai A. hahaha, ya sudah pastilah,he dengan sedikit ge-er dalam hati. Aku sedikit terpanggil untuk bisa mengobrol dengan dosen manjas yang sekaligus sekarang menjadi dosen pembimbing TA ku.  Aku naik ke lantai dua, dan masuk ke ruangan paling ujung tempat dosen-dosen manajemen berpopulasi,,haha. Ternyata memang sedang banyak teman-teman yang ingin melihat nilai.  Ya sudahlah, toh aku sudah tahu ini nilaiku apa. Lalu aku keluar untuk sedikit menenangkan pikiran. Setelah itu ternyata masih ada teman-teman kloter kedua yang ingin melihat nilai. mereka berkumpul diluar ruangan dosen manajemen. Oh, ternyata pa Raharso sedang ke toilet. Beberapa menit kemudian, Pa Raharso muncul dengan senyumannya yang khas, sambil memandang sekeliling lorong yang penuh dengan teman-teman ku yang ingin melihat nilai (jumlah nya lebih banyak dari kloter ke 1).  “Pak, pengen liat nilai Manjas” begitu ucap mereka. “ Tuh ada dimeja, silakan lihat sendiri saja”. Seketika mereka langsung menyerbu masuk untuk segera melihat angka-angka yang menurut mereka sangat menentukan ip, secara 3 sks. Tinggal aku dan Pa Raharso di luar ruangan. Aku mencoba mendekat dan menyatakan perasaanku… eh bukan perasaan cuma mengabarkan bahwa beliau merupakan dosen pembimbing TA ku. Gusti Rahayu, itu teman satu bimbingan dengan beliau. Dia ikut berbincang dengan kami berdua setelah selesai melihat nilai. Ternyata dia kecewa karena hanya mendapat ‘B’.  dengan sedikit guyon, pa Raharso mengatakan”kasian deh lo”…haha, bapak kasian atuh masa digituin cih. Sudah-sudah lanjut ke ngomong TA lagi. Aku mengatakan kepada beliau bahwa aku tertarik untuk membuat sebuah proyek, dan secara spontan beliau menyatakan dukungannya. “Bagus itu”. Huft syukurlah, berarti aku masih punya kesempatan untuk berubah dari penelitian menjadi proyek. Setelah perbincangan itu aku kembali berpikir, apakah aku akan merasa cocok dan nyaman bimbingan dengan beliau. Ah itu terserah nanti lah.

Semua kekecewaan itu kami bungkus dengan ajakan makan di pujasera. Ya mungkin saat itu hanya itu yang bisa membuat kami tenang, dengan sedikit menenangkan perut, dan berharap terjadi perubahan pada ekspresi wajah dan emosi kami. Aku memesan ayam lada hitam di stand makan no.4. setelah beberapa lama kemudian datang. Hmmmm…yummy, tampilannya yang menggiurkan, membuatku sedikit melupakan masalah tadi. Dengan nikmatnya aku menyantap makanan tersebut bersamaan dengan es jus STMJ kesukaanku, tentunya aku baca doa makan dulu donk. Kenikmatan itu rupanya tidak bisa aku rasakan hingga akhir. Tiba-tiba saja aku mendengar kabar dari temanku yang baru saja sampai di Pujas. “ mi, kata once kalian disuruh bimbingan ma Pa Raharso hari Rabu depan,..” 1 kalimat tapi membuat aku jadi tak nafsu makan. “Apa!!! Whats!!! Nande!!! Hontou Ni!!!” kenapa begini. Apa mungkin baru mulai kerja praktek aku harus minta izin!!!  Masak sih! Aku kan harus menjaga nama baik POLBAN, n mengutamakan kerja di lapangan di banding bimbingan dengan dosen kampus (kata kaprog). Syoooooooooook, berat, sangat, banget dah. Gimana ini!!! Aku gak terima! TA masih jauh kuq bimbingannya dah dimulai c. lalu dengan cepat aku layangkan sebuah pesan untuk sang partener ku once, menanyakan kejelasan berita tersebut.
Kata temanku, “hey mi mi, jangan emosi gitu atuh, yang salah kan bukan piring n juga bukan aku mi…” haha mungkin tingkah ku agak berlebihan saat itu sampai-sampai Diana berkata seperti itu. Ya sudahlah, sepertinya aku harus menghadap ulang kepada beliau n menyatakan bahwa aku tidak bisa ikut bimbingan kalau hari Rabu. Eh eh ternyata katanya bapak gak ada di tempat “tadi mah keluar mi, kayaknya dah pulang” Aduuuuuuuuuuuuh, beban apa lagi ni teh.  Yo wiss lah aku telp or sms aja nanti.

Seusai makan aku dan epa bermaksud untuk pulang duluan. Yah, karena sudah sumpek banget n kenyang (tapi epa gak menghabiskan makanannya). Aku merubah niatku untuk pulang, “ehm, aku mau ke perpus aja deh pa, pengen nyari tau informasi cara bimbingan pa raharso melalui kakak kelas kemaren.” Kata ku. “Yaw dah, epa mau pulang aja” kata epa. Baru beberapa langkah dari pujas, aku mendapat sms dari Nunung “mi boleh minta nomor pa makmun? Kita satu bimbingan kp”. Oh my god, whats then…

Aku mendapat kabar mengejutkan lagi. Taraaaaaaaaaaaaa… pembimbing KP ku ternyata dimulai dari huruf ‘M’ lagi namanya. Beliau adalah Mr….upz langsung saja Makmun Sutisna. Aku sudah cukup mengenal beliau, secara selama tiga semester beliau menjadi dosen kami dengan 3 mata kuliah yang berbeda, word processing (yea aku suka Corel karena beliau), EFS atau Electronic Filling System (laporan tertebal yang pernah aku buat), dan terakhir semester 5 ini yaitu Secretarial Project (hmmm, aplikasi yang kubuat lumayan bagus kuq). Walaupun aku sudah cukup mengenal karakter beliau, tapi aku sedikit khawatir. Awalnya aku berharap mendapat dosen yang lebih baik untuk KP, tapi ternyata dosen pembimbing KP ku lebih langka (maksudnya sulit dicari untuk face to face).  Secara, pa makmun itu sangat sibuk dengan kegiatan di luar Polban. Kalau tidak salah beliau mengajar di unpad dan akademi lainnya, belum lagi yayasan kebidanan yang beliau punya. Wew!!!

Lalu aku membalas sms dari nunung tersebut “ dari mana km tau nung”. Hmmm, dia membalas bahwa pengumuman pembimbing KP sudah terpajang di mading depan tangga. Lalu aku distribusikan sms mengenai pembimbing KP tersebut ke beberapa temanku yang ada di pujas, berharap mereka juga akan datang dan melihat.

Epa pun merubah niatnya untuk pulang, ia penasaran untuk tahu siapa kah dosen yang menjadi pembimbing KP. Ia juga tentu berharap mendapat yang lebih baik, atau setidaknya lebih dikenal. Ketika sampai di gedung, kami langsung mencari dan mencari. Siti memberi tahu tempat dimana pengumuman itu ditempel. Ku lihat dua kertas portrait tertempel secara vertical dengan judul daftar pembimbing kerja praktek tahun 2010. Ku mencari-cari namaku pada daftar tersebut, berharap ada kesalahan. Tapi ternyata memang benar. Huft ya sutra lah. Namun aku melihat ada nama Merry Hardiyanti pada daftar mahasiswa yang mendapat pembimbing pa Makmun. Yes! Berarti aku masih punya teman..hehe. lalu aku segera sms mey chan untuk memberi tahu bahwa dia sama-sama bimbingan kp denganku.

Epa, ku tahu ada sedikit kerutan di wajahnya, yang menandakan kebingungan dan keheranan. Ku lihat dia mendapat dosen pembimbing pak Tarsaya. Heh!!! Sapa itu, katanya sih itu dosen kelas B. tapi yang mana??? Aku dan epa tidak mengenal sama sekali dengan beliau. Sekali lagi Epa, sahabatku, merasa kecewa berat. Ya Allah jika engkau memang menciptakan hamba yang sabar, mungkin Epa lah menurutku. Kalau pun aku menjadi dia, aku akan menangis seketika itu juga. Aku salut kepadanya. Setelah itu dia pamit pulang duluan (via sms).

Huft, sulit juga ternyata. Setelah dihubungi oleh Nunung, ternyata pak Makmun sedang ada di luar kota. So jadi??? Bagaimana dung! Peraturan jurusan, bahwa mahasiswa harus mendapat sedikitnya 2 kali bimbingan dari pembimbingnya sebelum terjun ke dunia tempat kerja. Lalu kami????? Huft, untung teknologi canggih, beliau meminta kami untuk membuat laporan awal sebagai bukti bimbingan pertama melalui email. Nande o??? ya laporan, laporan yang sedikit membingungkan, secara bukankah seharusnya pembimbing yang memberikan pengarah kepada kami! Kuq jadi kita yang disuruh bikin laporan. Huft ya sudahlah demi menggugurkan kewajiban. It’s OK pak!

Aku dan Merry merencanakan untuk membuat dan mengirimkan laporan tersebut sama-sama “ Ya mi, hayu ntar dikirimnya di kosan aku aja, kan ada SMART” haha, baiknya dia jadi aku tak perlu mengeluarkan biaya warnet. Hehe.

Aku pergi ke perpustakaan, ya tujuan awalku kan memang mau ke perpustakaan. Aku ingin mencari nomor handphone kakak kelas yang pernah dibimbing TA oleh pa M. Raharso dan KP oleh pa Makmun. Aku melihat pa Aang, penjaga perpus yang baik banget, beliau sedang duduk depat komputer. Aku sering sekali mengobrol dengan beliau, beliau lah yang membuat gossip tentang aku dan A ilham (alumni AN yang terkenal dengan kesholehan dan jiwa wirausahanya). “ Pak, ismi mau curhat dunk.” Haha, spontan banget aku ngomong gitu.  Lalu aku menceritakan mengenai dosen pembimbing yang ku dapatkan. Beliau memberikan sedikit pendapat dan pengalaman tentang dosen pembimbing. Tapi sepertinya tidak membuat ku lebih bersemangat karena dengan mendengarnya aku malah semakin menyesal dan merasa tidak beruntung. Duwh bahagianya teman-temanku yang mendapat dosen pembimbing bu Nurlaila Fadjarwati, selamat ya. Pa Aang begitu memuji Bu Nur karena kebaikannya yang “diatas rata-rata”,, haha istilah yang unik. Setelah lama berbincang, lalu aku segera pergi (untuk menjalankan rencana awalku tadi) ke rak yang penuh dengan buku-buku bercover biru, rak Tugas Akhir, rak favourit tingkat tiga. Haha. Setelah lama mencari, akhirnya aku menemukan seorang mahasiswi dengan nomor kontaknya. Ku simpan dalam handphone ku tersayang. Aku juga menemukan bahwa Pa Raharso pernah membimbing mahasiswa yang membuat perancangan sistem data persediaan barang. Wogh.. berarti aku memang punya peluang untuk membuat proyek perancangan.hehe

Temanku Diana memberi tahuku bahwa Pa Raharso telah kembali ke ruangannya. Loh loh loh, katanya tadi dah pulang! Gimana sih. Yo wiz, aku langsung beranjak dari tempat duduk di perpus untuk pergi ke ruangan Manajemen lagi. Ternyata temanku Ulfah sedang menunggu Pa Raharso untuk bimbingan KP bersamanya. Owh, kebetulan berarti. Yo wiz, aku pun ikut menunggu diluar ruangan tapi, karena Ulfah sedang bimbingan TA dengan bu Koernia. Pa Raharso sedang ada di ruang opposite manajemen, haha, ruangan dosen UPW maksudnya. Setelah keluar dari ruangan tersebut aku dan ulfah diajak untuk duduk di ruangan alias area konsultasi Pa Raharso.  Lama berbincang dan berguyon dengan beliau. Cukup menyenangkan ternyata. Aku memang belum cukup mengenalnya, yaa walaupun sebenarnya beliau adalah dosen di semester ini dan telah  memberi nilai A untuk ku.he. Karakter yang bisa kubaca dari beliau diantaranya:
  •       Sangat baik… saking baiknya, sering memberi kebebasan untuk mahasiswa nya asal dalam batas kewajaran.
  •       Bijaksana, jelaslah, keliatan kuq dari wajahnya juga, kebapa’an.
  •       Disiplin, busyet jam 06.30 dah bisa ada dikampus.
  •        Konsekwen dan tanggung jawab. Walaupun perkuliahan libur 1 bulan, tapi beliau menyediakan waktu selasa dan rabu mulai pukul 7 hingga seselesainya untuk bimbingan kp.
  •      Layanan 24 nonstop. Beliau menyediakan layanan komunikasi lewat handphone kapanpun dimanapun dan jam berapapun. Busyet!!! Keren abiz.
  •       Sopan dan santun, beliau meminta maaf apabila sewaktu-waktu tidak bisa menjawab telepon di waktu liburan atau weekend, karena posisi hape yang terkadang jauh dari jangkauan.
  •    Religious, dur adzan pasti pa Raharso langsung meminta izin untuk sholat. Subhanallah, jarang ada dosen seperti itu.

Kalau dipikir-pikir sih, beruntung sekali aku mendapatkan dosen seperti pa M. Raharso. Mungkin pa Raharso yang merasa musibah mendapat anak bimbingan seperti aku. Secara, aku banyak maunya n banyak imajinasi. Contoh: ketika bimbingan tadi pa Raharso memberi pendapat “ Wah itu SULIT”, ck.ck.ck masa aku baru mengatakan aku ingin buat program aplikasi buat di komputer aja dah dikatakan sulit. Hmmm… Jujur sangat si bapak teh. Pas temenku ulfah ingin membuat perancangan tata ruang layout, pa Raharso bilang “ Ya bagus itu MUDAH..” yaah, si bapak teh kumaha sih. Gak suka tantangan banget kali ya. Mungkin si bapak belum tahu siapa ismi sebenarnya, tadi nya aku ingin menunjukkan rancangan program aplikasi klinik yang ku buat pas mata kuliah Sectpro, tapi ya sudah lah nanti saja. Aku maksimalkan dulu kemampuanku, biar bisa buat lebih banyak orang bertepuk tangan. “ Kan yang penting TA nya bukan PEMBIMBINGNYA” itu yang harus ku ingat. Dengan begitu aku bisa menunjukkan, bahwa pengaruh pembimbing itu tidak selalu menunjukkan baik buruknya kemampuan mahasiwa tersebut. AKU BISA! Amin, insyaAllah.

Setelah itu aku keluar dari ruangan, aku melihat pintu ruangan 201 terbuka. Owh rupanya pa Mukaram (dosen favoritku) sedang melakukan bimbingan kepada mahasiwa bimbingan TA dan KP nya. Wah, beliau memang hebat dan dosen yang serba bisa, senangnya teman yang mendapatkan dosen pembimbing beliau, sekali lagi aku ucapkan selamat dalam hati. sebenarnya aku bermaksud menunggu temankku yang ada di dalam ruangan tersebut, tapi karena bosen 10 menit kemudian aku beranjank dari duduk jongkok ku depan ruangan menuju ke lantai satu.
Di lantai satu, di bawah tangga, aku bergabung dengan guyonan renyah teman-temanku, yaitu ada Christin (c kocak abiz), Martin, Ulfah, Soni dan Kaufan. Di sana kami ngobrol banyak berguyon tentang dosen, Christin (itin) yang membuat semuanya serasa jadi panggung jenaka, ya dia memang ahli dalam hal humor. Sedikit demi sedikit muncul ekspresi tawa canda, thanks teman.

Setelah menunggu beberapa menit kemudian, akhirnya temanku keluar juga dari ruangan 201. Merry, Ame dan kawan lainnya. Lalu kami memutuskan untuk segera pulang. Sebelum pulang, kami mampir ke foto copy LH untuk memfoto copy juklak TA n KP, eh aku juga malah ikut-ikutan, padahal dan pernah foto copy. Tapi ya sudahlah, kepalang. Sambil menunggu, aku dan Merry pergi ke mesjid untuk menunaikan shalat dzuhur, padahal waktu sudah menunjukkan 13.30 lebih. Dalam shalat ku berdoa kepada Maha pembolak balik hati untuk bisa membuat hati ini bisa menanggapi hari ini dan kedepannya lebih positif.

Merry dan Ame memberi penjelasan ulang mengenai apa yang diberikan oleh Pa Mukaram (dosen favorit). Wah ternyata memang benar prakiraanku, beliau memang sudah mempunyai prosedur dan peraturan yang jelas mengenai bimbingan. Tapi sepertinya peraturan tersebut agak sedikit mengencangkan kerah leher temanku, artinya sedikit ketat peraturannya gituh. Aku berpikir mungkin ada baiknya kalau aku juga sedikit mencuri-curi informasi dari anak bimbingan pa Mukaram.hehe.

Foto copian pun diambil, dengan pertukaran uang rupiah sebesar 5.800. kulihat isi dompetku mulai menipis, rupanya bulan ini memang banyak sekali pengeluaran yang tak tercontrol dan tidak tercatat dengan baik pula. Huft, padahal aku dah janji ma mama ku untuk mencatat semuanya, maafkan anak mu ini mama.hehe

Sebelum naik BMW hijau, eh angkot polban maksudnya, aku singgah ke mesin ATM BTN, kenapa BTN? Karena atm BNI ku hilang, ceroboh nya aku. Huft. Ku ambil 50rb, hmm, cukup-cukupin aja dah..hehe.

Sesampainya di kosan, aku singgah dulu ke kamar Nunung, karena ia sms aku untuk cepat pulang, ia ingin menanyakan perihal bimbingan kp bersama pa makmun. Sekedar mengulang ucapan selamat, aku berkata secara spontan “enak banget sih Nung, kamu dapet Pak Sri” dia hanya membalas dengan berkata hamdallah. Ia lalu menitipkan laporan bimbingan pkl nya kepada ku untuk di kirimkan ke pak Makmun. “Yo wiz lah, boleh, sekalian aku juga mau ngirim dah” begitu jawabku. Kenapa ia gak ngirim sendiri? Oh, dia sudah berdandan dan siap untuk berangkat ke acara foto angkatan 2007 AN di Jonas. Kuq aku gak ikut? Hmm,, males akh, foto yang dulu juga belum habis.. haha itu alasan yang menarik, sebenernya sih karena malas dan teman sekelasku juga kebanyakan gak ikut. So jadi, ya gak papa kan klo gak ikut juga,,kan masih ada foto angkatan yang dulu tea yang warna nya oren..haha

Huwaaaaaaaaaaaaaaaah… hari ini aku capek sekali, segera aku merebahkan tubuhku dan menanggalkan baju seragamku.  Dan tak terasa aku tertidur pulas…

WEW!!! Pukul 16.30, aku punya janji tuk mengirimkan laporan bimbingan pkl ke pak makmun di kosan Merry. Huaaaaaaa,, aku belum shalat ashar lagi… n kudengar petir dan suara hujan deras diluar. Hmmm, malas rasanya kalau aku tak ingat ini adalah kewajiban. Aku segera pergi untuk mengambil wudhu dan shalat ashar. Setelah itu aku berangkat ke kosan Meys (Merry) dengan menggunakan payung ungu (agak rusak) dan krudung yang agak modis (haha, Cuma pake kalung baru pemberian Rani duank kuq, tapi lucu lo).

Proses pengiriman pun selesai, aku segera mengirimkan sms ke Pa Makmun untuk melaporakan bahwa laporan tersebut telah dikirimkan dan tolong bapak baca. Balasan sms pun aku terima “ok”, huft syukurlah.. thanks banget pa Makmun atas jawabannya, karena susah sekali mendapat balasan sms dari beliau katanya.

Intermezzo sedikit, Merry dan Diana (kebetulan datang) mencopy film Halloween II. Haha, sepertinya mereka butuh hiburan, tapi apa film horror yang mereka pilih? Haha, sulit dipercaya, terlalu berdarah film init uh menurutku.

Pulang dari kosan Mey, eh payung aku ketinggalan, dasar pelupa, walaupun agak rusak tapi tetep berguna, maklum 15ribuan. Hehe. Pulang dari kosan Mey, aku dan Diana singgah ke jajanan baru yaitu Jee Hoo Pedas (alias Gehu Pedas) di depan Alfamart, harganya 1000 cukup mahal menurutku dengan ukuran tahu seperti itu. Dulu aku pernah membeli gehu seperti itu di jalan cibadak tapi ukurannya lebih besar dan isinya pun lebih mantap. Yo wis lah gakpapa,  aku cuman beli 1 kuq, hehe. Diana sih beli 2, dan Mey yang titip beli ke Diana beli 3 buah.

Gehu ku santap bersamaan dengan bubur. Ya, perut aku memang keroncongan, jadi aku sekalian makan malam. Tapi kuq aneh juga ya, makan malam kuq bubur. Tapi gak papa dweh yang penting murah dan kenyang. Secara kebetulan Soni (teman cowo ku, yang sering manggil aku Nande) lewat situ dan sedang menunggu adik kelas, ia mau mengembalikan kalkulator katanya. Tapi sudah lama belum muncul-muncul juga orangnya, kasian. Kami sedikit berbincang, sambil aku menghabiskan santap malamku.  Habis makan, aku bayar donk, 3000 saja untuk setengah porsi. Hehe, lumayan lah, kan lagi penghematan ceritanya.

Kami pun berpisah di pertigaan jalan, Soni memutuskan untuk pulang ke kosannya karena terlalu menunggu adik kelas tadi. Aku pun berjalan menuju kosan, sendiri, ya olangan. Sesampainya di kosan aku shalat magrib, mengaji, kemudian menulis catatan sejarah ku ini. Dan ku beri judul Hari Kamis yang Manis dan Penuh Tangis. 


Alhamdulillah pada tanggal 2 Oktober seorang Ismiati berhasil meraih gelar A.Md ...



No comments:

Post a Comment

Your comment please... ^_^